Bagaimana Lokasi Kita Ditemukan Dengan Triangulasi
Ada
film yang berceritakan kejar-kejaran antara polisi dengan satu tokoh
penjahat. Ada scene dimana polisi tersebut bisa menemukan lokasi si
penjahat dengan melacak lokasi handphonenya walaupun si penjahat ini
berganti-ganti nomor dan sama sekali tidak menggunakan GPS. Mungkinkah?
Seperti
yang kita ketahui, telfon dan handphone(mobile phone), memerlukan nomor
yang kita beli dari perusahaan provider seperti Telkom, Three, Indosat
dan lainnya.
Setiap nomor yang kita peroleh diawali angka “0”. 0 ini mewakili “+62”
yang merupakan kode lokasi untuk Indonesia. Pada telfon rumah, kode
lokasi lokal dalam negeri dituliskan dengan 3 hingga 4 digit diawalan
nomornya, dimana 0 adalah +62. Contohnya 021 untuk region DKI Jakarta, 022 region Bandung, 0262 region Garut dsb. Kode tersebut dilanjutkan dengan kode sub-region contoh;
022–203–xxxx > 022 region Bandung, 203 sub-region wilayah Sukajadi.022–780-xxxx > 022 region Bandung, 780 sub-region wilayah Cijambe.
Nomor
handphone pun sama saja. Setiap nomor yang kita gunakan mempunyai
awalan sebanyak 6 digit sebagai identitas pembagian wilayahnya, atau
juga disebut HLR (Home Location Register). Daftar lengkap HLR di Indonesia bisa dilihat disini.
Namun bagaimana jika kita membeli nomor itu di Garut kemudian menggunakannya di Jakarta?
Karena
nomor HP itu dibawa pergi alias tidak diam di satu tempat, pelacakan
dengan hanya menggunakan HLR tidak akan pernah akurat. Pelacakan
menggunakan HLR hanya akan menunjukan lokasi kota dimana nomor itu
diterbitkan atau diregistrasi, bukan lokasi dimana kita berada sekarang.
Setiap perangkat handphone, tablet dan sejenisnya memiliki seri IMEI,
atau kependekan dari International Mobile Equipment Identity. IMEI ini
ibarat nomor KTP. Setiap perangkat yang diterbitkan vendor memiliki IMEI
yang unik atau tidak sama. IMEI bisa kita lihat pada barcode yang
ditempel di kardus handphone atau dibagian dalam handphone dibelakang
battery, itulah IMEI milik anda.
Jadi, bagaimana seorang pelaku kejahatan bisa di ketahui lokasinya walaupun ia berganti-ganti nomor dan tidak menggunakan GPS?
MCC, MNC, LAC, CID, BTS.
- MCC (Mobile Country Code). Kode ini mengidentifikasi suatu negara. Contoh, China mempunyai kode MCC=460, Amerika Serikat=310, Indonesia=510. Daftar lengkap MCC seluruh dunia bisa dilihat disini .
- MNC (Mobile Network Code). Ini adalah identitas operator seluler dari nomor HP yang anda gunakan. Contoh, 10 adalah Telkomsel.
- LAC (Location Area Code). Adalah nomor unik dari area lokasi saat ini dan sifatnya berganti-ganti dengan sendirinya. Area lokasi didapat dengan minimal 3 stasiun menara seluler (BTS).
- CID (Cell ID). Adalah nomor unik yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap menara Base Transceiver Station (BTS) atau sektor BTS dalam kode area lokasi. Ini juga berganti-ganti.
- BTS (Base Transceiver Station). Pernah melihat tower yang di cat warna merah putih dekat rumah? Itulah BTS.
BTS (Base Transceiver Station) |
Setiap
komunikasi yang kita lakukan menggunakan Handphone seperti SMS
panggilan telfon, chatting WA, buka facebook, nonton Youtube dsb,
memerlukan BTS. Itulah sebab dimana semakin jarang tower BTS(biasanya di
daerah rular/tidak padat penduduk), sinyal menjadi semakin lemah.
Yang
perlu digaris-bawahi adalah setiap komunikasi yang kita lakukan, dengan
atau tanpa kita sadari handphone kita telah mengirimkan data-data ke
BTS seperti nomor HP, IMEI, MCC. Jadi walaupun kita mengganti-ganti
nomor, lokasi kita tetap bisa diketahui berangkat dari seri IMEI
handphone dan data lainnya yang tidak akan berubah. Jika ingin tidak
terlacak, satu-satunya cara adalah setiap selesai menggunakan HP kita
harus membuang handphone tersebut.
Bagaimana pelacakan dilakukan?
Metode ini disebut Triangulation
atau triangulasi atau pe-nyetiga-an. Tidak sembarang orang bisa
melakukannya karena membutuhkan data-data sensitif seperti IMEI, LAC,
CID, dll yang hanya diterima-diketahui oleh provider/penyedia jaringan.
Namun tetap dapat digunakan oleh kepolisian karena mereka adalah pihak
berwenang.
Disebut
triangulasi karena terlihat seperti segitiga dengan menggunakan 3 tower
BTS yang secara bersamaan terhubung dengan hp kita.
Setiap satu tower BTS memiliki 3 sektor,
bisa disebut sektor Alpha, Beta, dan Gamma (a, ß, Y). Setiap sektornya
bisa digunakan untuk mengukur berapa jauh lokasi user ke tower BTS.
Berikut adalah contoh kasusnya;
Pada contoh kasus ini, lokasi kita terdeteksi berada di dalam jangkauan “tower oranye” pada sektor Y-nya, dengan jarak posisi kita ke tower adalah sejauh 4mil atau setara dengan 6,4 Km.
Karena
pada dasarnya kita terhubung dengan 3 BTS, otomatis dalam waktu yang
bersamaan kita juga sedang terhubung dengan tower kedua(tower biru).
Sekarang, lokasi kita sudah semakin diketahui. Kita berada di;
- 4mil/6,4 Km ke tower oranye pada sektor Y-nya, dan
- 5mil/8 Km ke tower biru pada sektor a-nya.
Namun
tetap saja lokasi kita berada sekarang masih belum cukup akurat.
Disinilah peran tower ke 3 yang akan melengkapi formasi triangulasi.
Posisi kita telah didapatkan (dalam lingkaran merah).
Dengan
melihat jarak hp ke tiap-tiap tower(minimal 3 tower), maka akan
ditemukan titik dimana handphone kita berada. Jadi walaupun tanpa GPS,
lokasi kita tetap bisa ditemukan. Atau sekalipun berganti-ganti nomor,
namun data lain (selain nomor hp) tetaplah sama dan selalu tercatatkan.
Begitulah
pelacakan dengan metode triangulasi dilakukan.
Semoga kita bisa lebih
bijak dalam menggunakan perangkat komunikasi yang kita genggam saat ini.
Tags
Informasi