Tekinfom.com - Masih banyak programer php yang masih menggunakan Apache sebagai webserver untuk aplikasi yang dibuatnya. hal ini disebabkan karna Apache masih populer digunakan di kalangan mayoritas programer dibandingkan harus menggunkan Nginx. Tapi hal ini disebabkan karna hampir semua programer tidak mau pusing ganti ke lain hati sehingga masih tetap menggunakan Apache.
Berbeda dengan kebutuhan website untuk nyepam, atau website dengan trafik tinggi yang sudah mulai mempunyai banyak pengunjung dan pembaca yang blog/websitenya sudah mulai di monetisasi atau bahasa gampangnya websitenya sudah mulai bisa menghasilkan uang. Dan disini hukum ekonomi pun berbicara. "Gimana Caranya dengan Spek VPS Server 1 Core, Ram 512MB" Bisa Menampung jutaan hits pembaca perbulan tanpa webserver Mabok / Keok / Down / Mati / Hang ?.
Melihat permasalahan tersebut kalau menggunakan server Apache udah pasti wajib Upgrade VPS, Ngga ada pilihan lain selain Upgrade dan tambah beban bulanan, apakah ada alternatif yang ngga pake upgrade?, Ada ..., tapi bukan pakai apache. Rubah engine Apache ke Nginx.
Sampai sini kesimpulannya adalah Apache biasa digunakan untuk developer sistem di awal dan apabila sistem atau website sudah mulai berkembang akan ada kebutuhan untuk pindah ke engine Nginx Server, dengan pertibangan supaya memaksimalkan Web Server dengan menggunakan resource yang ada. Oke cukup intermezonya ya..
Nginx Adalah Webserver dengan pemakaian sumber daya yang relatif sedikit serta jauh dibanding Webserver Apache, sehingga kita dapat meng-install nginx pada server dengan RAM yang lebih kecil dibanding apache. Sebab pemakaian sumber daya yang lebih kecil jadi performnya lebih maksimal.
Nginx dapat menampung beban pengunjung web yang jauh lebih banyak dibanding Apache. Ada yang mengklaim Nginx dapat menghandle lebih dari 1000 pengunjung atau Katakanlah 1000 pengunjung aktif pada sebuah waktu cukup dengan server 512mb. Dapat dipikirkan 1000 pengunjung aktif pada suatu web serta itu dapat di handle cukup dengan server berkemampuan minimalis semacam itu. Saya sendiripun tidak aneh karna saya menggunakan Nginx untuk spamming server yang sanggup membuat 1000 artikel otomatis dalam waktu 10 - 15 menit yang dimana 1 vps tersebut di gunakan sekitar 4 web spam dan 3 web biasa, dan semuanya berjalan sesuai dengan apa yang di inginkan dengan spek vps vultr seharga $2.5/bulan. Dan pengeluaran dengan angka tersebut kalau kita main Website AGC termasuk sangat murah, karna kalau pakai hosting pasti sudah di suspen.
Nginx mempunyai waktu Processing yang cepat, jadi setiap pada proses request dari klien browser akan mengerjakan request dengan cepat serta menampilkannya atau mengirimkannya ke browser. Bila dibanding dengan Apache dan nginx dengan spesifikasi server yang sama, Nginx saat ini jauh lebih efisien dan ringan.
Kekurangan nginx ialah setting serta konfigurasinya jauh lebih susah dibanding dengan Apache, mungkin itu sebab server nginx kurang familiar, sehingga kebanyakan dari kita tidak biasa dengan server yang baru ini. Nginx tidak memberi dukungan .htaccess hingga kita mesti mengkonfigurasi lagi aplikasi yang telah kita buat di server Apache.
Nginx Solusi Terbaik bagi saya saat ini, terlepas dari Pro dan Kontra antara Apache dan Nginx, tapi tidak bisa di pungkiri bahwa apache kaya dengan berbagai feature, hal ini di sebabkan karna apache sudah lama dan dewasa serta banyak yang support didalamnya. Nginx masih muda dan punya masa depan yang cerah di 5 - 10 tahun kedepan, jadi mulailah memilih saat ini mau pakai Nginx Atau Apache. Saya pribadi menggunakan Nginx untuk Wordpress, Laravel, Code Igniter, Php Native dan seterusnya anda bisa gunakan untuk core yang ingin anda build.